FKBNEWS.COM, BANGKA – Terkait laka tambang di wilayah konsesi PT Timah di Perairan Matras Sungailiat yang menelan korban jiwa, pihak PT Timah melalui Kabid Komunikasi Perusahaan, Anggi Siahaan mengatakan bahwa Perusahaan menyampaikan duka atas peristiwa yang terjadi.
“Dapat kami sampaikan bahwa peristiwa kecelakaan ini bukan dari Mitra Usaha PT Timah Tbk. Aktivitas penambangan memang dilakukan di wilayah konsesi perusahaan, namun penambangan dilakukan oleh penambang tanpa izin,” kata Anggi dalam keterangan pers yang diterima FKBNEWS.COM Selasa (30/5/23).
Lebih lanjut dikatakannya, secara prefentif Tim pengamanan internal PT Timah Tbk maupun bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum. terus berupaya untuk melaksanakan pengamanan WIUP agar wilayah konsesi perusahaan tidak dilakukan pekerjaan pertambangan tanpa izin.
“PT Timah Tbk terus berupaya untuk melaksanakan kaidah penambangan timah yang baik dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja,” jelas Anggi.
Sementara itu, penanganan kasus laka tambang di WIUP PT Timah yang menewaskan satu orang pekerja CV saat ini masih bergulir di Polres Bangka.
“Kapolres Bangka melalui Kasat Polair menyampaikan, untuk sementara masih pemeriksaan saksi saksi dan nanti akan di infokan lebih lanjut,” kata humas Polres, Aipda Hardiansyah seizin Kapolres Bangka AKBP Taufik Noer, Senin (29/5/23).
Diketahui sebelumnya, aktivitas tambang di wilayah Konsesi PT Timah diperairan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka kembali telan korban jiwa.
Korban merupakan seorang pekerja tambang berjenis Ponton Isap Produksi (PIP) dikabarkan tewas saat sedang bekerja di Laut Matras.
Dari informasi yang didapat menyebutkan Pria yang diketahui bernama Elol (30) warga pendatang asal Provinsi Lampung ini tewas pada Jum’at (26/5/2023) sekitar pukul 11.00 WIB, saat sedang menyelam ke dasar laut dan tertimbun Tanah.
Info tersebut, dibenarkan oleh Kepala Lingkungan Matras, Anggi Meisya yang mengakui jika peristiwa kecelakaan tambang itu terjadi di Laut Matras.
“Kronologisnya dia (korban) sedang berkerja nyelam di laut sekitar pukul 11.00 WIB. Terus kabarnya tertimpa tanah” kata Anggi, Minggu (28/5/23).
Kaling Matras ini menyebutkan proses evakuasi tak membutuhkan waktu lama, korban ditemukan di dasar Laut oleh rekan – rekan korban sesama penambang dan segera dilarikan ke rumah sakit.
“Kawan kawan sesama penyelam yang bantu evakuasi. Pas lagi nyedot kepegang sama bagian kaki kiri korban. Lalu pasirnya disedot. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian”, kata Kaling yang akrab disapa Achoy ini.
Dikatakannya, korban usai dimandikan di Rumah Sakit langsung dikirim ke pihak keluarganya di Provinsi Lampung yang diurus oleh bos pemilik CV tempat korban bekerja.
“Katanya dia anak buah CV At tapi keterangan di lapangan. Kalau hari Jum’at biasanya CV libur”, lanjutnya. (red).