FKBNEWS.COM, BANGKA – Bangunan Gapura Selamat Datang Kabupaten Bangka Bumi Sepintu Sedulang di Perbatasan Jalan raya Pangkalpinang-Sungailiat saat ini mendapat sorotan dari sejumlah pengguna jalan.
Pasalnya, Gapura yang dibangun Pemkab Bangka melalui dana CSR Bank Sumsel Babel dengan anggaran kurang lebih 1 ((satu) miliar rupiah ini saat menjelang malam kondisinya tampak gelap gulita.
“Sayang, bangunan Gapura Selamat Datang di Kabupaten Bangka habiskan uang Rp1 miliar, kondisinya di malam hari seperti kuburan. Tanpa penerangan. Saya hampir setiap hari menjelang malam lewat jalan ini, kondisi Gapura ini gelap gulita sudah hampir 2 minggu,” ungkap Dodi salah satu pengguna jalan raya Sungailiat – Pangkalpinang, di sekitar lokasi, Senin malam (30/10/23).
Dalam pantauan, tak terlihat satu pun lampu Penerangan Jalan di sekitar bangunan Gapura itu menyala, padahal saat peresmian kala itu Bangunan Gapura dan sekitarnya tampak terang benderang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangka Saparudin mengakui jika bangunan Gapura kondisinya gelap namun dikatakannya kondisi gelap yang terjadi di bangunan Gapura itu lantaran KWH nya jatuh.
“Baru lah kami pulang dari ngecek lampu di situ. Pulsa tokennya masih ada, masih cukup untuk seminggu. Lampu tidak hidup karena KWH-nya jatuh,” klaim Saparudin saat dikonfirmasi terkait kondisi penerangan di bangunan Gerbang Selamat Datang Kabupaten Bangka, via sambungan telepon, Selasa (31/10/23).
Disinggung soal anggaran untuk penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Bangka, Saparudin juga mengakui terbatasnya anggaran sehingga saat ini di sejumlah titik, PJU-nya tidak berfungsi, namun menurutnya, kendala ini akan teratasi pada bulan November ini.
“Kita masih mengalami keterbatasan anggaran, namun di bulan November ini kita dapat penambahan di anggaran perubahan 2023. Pak Pj Bupati sudah memerintahkan penambahan anggaran untuk PJU di perubahan ini,” katanya.
“Untuk sementara, kita masih melakukan pengiritan, untuk rusak total belum bisa dilakukan pergantian, tetapi untuk yang pulsa tokennya habis kita prioritaskan dulu wilayah yang urgen dan jalan protokol,” sambungnya.
Namun dikatakan kembali, jika pihaknya masih berharap di bulan November ini dapat suntikan melalui anggaran perubahan untuk perbaikan PJU secara bertahap.
“InsyaAllah informasinya di awal November ini, karena memang anggaran induk kita masih tersisa Rp40 juta yang mungkin hanya bisa bertahan beberapa minggu saja. Sedangka untuk anggaran yang dikeluarkan untuk biaya pulsa token PJU setiap bulannya mencapai Rp400 juta dengan jumlah 7000 titik lampu,” pungkasnya.(red)