Sosok Dodi Disebut Kunci untuk Ungkap Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi SHP di Perusahaan BUMN

by -
Ribuan ton timah SN berkadar rendah dalam program SHP yang disimpan di gudang beras Toboali beberapa waktu lalu. (Ist)

FKBNEWS.COM, TOBOALI – Nama Dodi menjadi sorotan terkait Kasus dugaan Korupsi Penerimaan Sisa Hasil Produksi berupa timah berkadar rendah yang saat ini diusut Kejaksaan Negeri Pangkalpinang.

Pasalnya, Dodi yang saat itu selaku kepala gudang bijih timah (GBT) di Toboali diduga kuat telah merekayasa hasil Lab sehingga analisa SN timah kadar rendah itu layak masuk ke GBT untuk swlanjutnya dikeluarkan kwitansi pembayaran oleh wasprod.

“Sosok Dodi inilah yang merekayasa hasil lab SHP yang SN kadar rendah menjadi layak masuk ke gudang bijih timah (GBT) Toboali. Jadi sebenarnya, tidak sulit bagi aparat penegak hukum untuk membongkar dugaan kasus koruspi SHP di GBT Toboali itu. Semua pemain SHP di Toboali sudah pada tau itu. Periksa saja si Dodi dan Edi yang saat itu menjabat kepala wasprod PT Timah Toboali,” ungkap sumber, Minggu (22/10/23).

Dikatakannya, bahwa kegiatan yang diduga menguras keuangan negara untuk memperkaya diri sendiri maupun orang lain itu dimulai dari saat penerimaan bijih timah berkadar rendah yang sebenarnya tidak layak untuk dikirim ke Pusat Metalurgi (Pusmet) Mentok.
“Artinya SHP berkadar rendah itu tak layak diterima dan dibayarkan ke pihak mitra,” sebutnya.

Ratusan ton Timah SN kadar rendah dari SHP yang disimpan di Wasre Toboali. (Ist)

“Namun karena adanya konspirasi diantara para oknum ini dalam menguras keuangan negara melalui program SHP ini, si oknum Dodi ini pun akhirnya berani merekayasa hasil SN kadar rendah itu menjadi layak untuk dikirim ke Pusmet. Upaya rekayasa hasil SN lab ini juga ya tentunya diketahui oleh oknum kepala wasprod, Edi. Permainan ini kan bukan rahasia unum lagi, diduga sudah ada deal-dealan berapa persen nominal fee yang diterima jika barang tersebut lolos masuk ke GBT,” sambungnya.

“Dodi sendiri justru sempat menangis, mengakui perbuatannya itu saat dikonfirmasi oleh seorang teman terkait permainan adanya dugaan penyimpangan penerimaan SHP di GBT beberapa waktu lalu. Intinya Dodi dan Edi harus segera diperiksa secara intensif, kalau mau membongkar siapa siapa saja para pelakunya,” tandasnya.

Terpisah, Kajari Pangkalpinang, Saiful Bahri Siregar saat dikonfirmasi apakah pihaknya telah melakukaan pemeriksaan terhadap Dodi dan Edi dalam perkara kasus dugaan Tipikor SHP tersebut, Kajari Saiful belum memberikan tanggapannya.

Sebelumnya dalam konfrensi pers beberapa waktu lalu, Kajari Saiful sempat mengungkapkan jika dalam Kasus dugaan Korupsi Pengelolaan SHP, pihaknya sempat menemukan penyimpangan aliran uang sebesar 53 miliar yang tidak sesuai ketentuannya.

“Dari hasil penyelidikan sementara, kami melihat bahwa program SHP ini ditemukan penyimpangan proses bisnisnya atau tata pengelolaan SHP yang tidak sesuai ketentuan. Dan itu dilakukan pembayaran melalui wasprod di kabupaten kabupaten,” ujar Kajari Pangkalpinang Saiful Bahri Siregar saat konfrensi pers di kantor Kejari Pangkalpinang saat itu.

Sementara itu hingga saat ini, info terkait Dodi dan Edi ini belum diketahui keberadaannya.

Diberitakan sebelumnya, kasus Dugaan Korupsi SHP PT Timah yang berpotensi merugikan keuangan negara hingga puluhan bahkan ratusan Miliar masih terus menjadi perhatian publik.

Setelah sempat diungkap oleh sumber FKBNEWS.COM terkait sejumlah kolektor dan CV yang dinilai tak memiliki wilayah IUP dengan diback up para cukong pemilik modal. Sumber kembali mengungkap adanya dugaan keterlibatan oknum karyawan hingga oknum Pejabat Tinggi Perusahaan berplat merah itu dalam pusaran Tindak Pidana Korupsi Pelaksanaan Program SHP PT timah tahun 2017-2020.

“SHP masuk ke Gudang Bijih Timah (GBT) itu diterima oleh Ddi atas perintah Ed selaku Wasprod, sepengetahuan Hs selaku kepala unit tambang darat dan Em selaku Direktur Keuangan serta AA selaku Dir ops saat itu,” ungkap sumber terpercaya, Sabtu (21/10/23).

Lanjut sumber, setelah SHP diterima, kemudian dikirim ke Pusat Metalurgi (Pusmet) di Mentok yang dikepalai oleh WY, dengan pengiriman SHP jenis SN berkadar tinggi yang dikepalai oleh HM dan SHP jenis SN berkadar rendah dengan kepala unit FP.

“Nah inilah sejumlah nama nama di internal Perusahaan Plat merah itu di pusaran kasus SHP, dengan sejumlah CV dan Cukong sebagai pemasoknya,” tukasnya.

Sementara sejumlah CV sebagai pemasok SHP ke PT Timah kata sumber diantaranya ada CV SJU, direkturnya atas nama TW. “CV SJA atas nama HM cukongnya DV, CV BMJT atas nama DMW cukongnya AS,” tukasnya.

Terpisah, Kabid Komunikasi PT Timah, Anggi Siahaan saat dikonfirmasi perihal kasus dugaan korupsi SHP yang melibatkan sejumlah oknum karyawan dan oknum Pejabat Tinggi Perusahaan, disampaikan Anggi bahwa Perusahaan berharap semua pihak dapat melihat dengan bijak.
“Sejauh ini perusahaan berupaya kooperatif dan mengikuti proses dengan baik, namun tentu dalam proses hukum juga perlu kita kedepankan asas praduga tak bersalah dan objektifitas dalam tujuan untuk mewujudkan keadilan,” ujarnya.

Anggi menambahkan bahwa
perusahaan melihat peristiwa ini adalah sebuah rangkaian dari langkah – langkah perbaikan yang dilakukan dalam bisnis pertimahan Indonesia.
“Untuk itu menjadi harapan kita bersama bahwa tata niaga timah yang sehat dan baik dapat terwujud. Dengan tata niaga Timah Indonesia yang sehat, tentunya berdampak positif terhadap potensi pendapatan negara, kemudian proyeksi hilirisasi sampai dengan kepercayaan pasar global terhadap asal – usul timah Indonesia,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pihak yang disebut sebut terlibat dalam pusaran kasus dugaan tindak pidana korupsi SHP PT Timah itu masih diupayakan konfirmasinya. (Red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *