Tenggang Waktu 3 Hari, Penambang dan Pemilik TI Apung Perairan Tembelok-Keranggan Jangan Gambling, Berani Kerja Akan Ditarik

by -
Caption: Kabag Ops Polres Bangka Barat, Kompol Surtan Sitorus melalui pengeras suara memberikan ultimatum kepada para penambang di perairan Tembelok-Keranggan. (Rudy).

Penulis: Rudy

FKBNews.com, — Aparat gabungan terdiri dari Polres Bangka Barat, TNI dan Satpol PP memberikan tenggang waktu Minggu (10/11/24) hingga Rabu (13/11/24) agar para penambang dan pemilik TI Apung illegal mengosongkan lokasi perairan Tembelok-Keranggan Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat. Waktu tiga hari ini jangan dijadikan gambling atau ambigu sehingga penambang mengambil kesempatan bekerja.

Ultimatum tersebut disampaikan oleh Kabag Ops Polres Bangka Barat, Kompol Surtan Sitorus seizin Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah dalam giat penertiban gabungan di lokasi yang sama, Selasa, (12/9/24).

Kabag Ops melalui pengeras suara di hadapan para penambang menghimbau agar mematuhi apa yang sudah disampaikan.

Sebab ditegaskan Kabag Ops, jika masih ada yang bekerja terhitung malam Rabu, besok, dan seterusnya ponton-ponton itu terpaksa akan ditarik.

“Kerja malam ini dan besok saya akan tarik, ingat saya tarik, ” tegas Kabag Ops didampingi Kapolsek Mentok Iptu Rusdi dan aparat gabungan.

Dikatakannya, upaya mengosongkan perairan laut Tembelok-Keranggan Kecamatan Mentok dari TI Apung illegal ini atas perintah pimpinan.

“Saya sudah sampaikan kemarin hari minggu seharusnya sudah ditertibkan ponton itu semua, tidak ada lagi tawar menawar. Waktu kemarin bukan untuk bekerja tiga hari, tapi untuk menarik semua ponton-ponton keluar dari Perairan Tembelok dan Keranggan. Tolong sampaikan jangan gambling (untung-untungan, red) atau ambigu (bingung, red) gimana ini masih kerja nggak, ” tegas Kabag Ops usai mendapat informasi ponton-ponton tersebut ternyata masih bekerja.

Pantauan Forum Keadilan Babel (FKBNews.com), dalam giat penertiban aparat gabungan tersebut, ratusan TI Apung masih terlihat berjejer di perairan Keranggan jumlahnya diperkirakan sekitar 300 unit. Pemandangan yang sama juga terlihat di perairan Tembelok hanya jumlahnya lebih sedikit.

Sementara itu pada jalan menurun masuk pantai Tembelok tertulis papan pengumuman “Tutup Total” pertanda tak ada lagi giat TI Apung semenjak Selasa, (12/9/24).

Sementara kapal patroli Satpolair Bangka Barat masuk wilayah perairan beberapa saat setelah ultimatum disampaikan Kabag Ops Polres Bangka Barat. (Editor: Romli).