Manager Projek Bungkam
PANGKALPINANG – Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang berjanji akan menindaklanjuti pemberitaan sejumlah media online terkait penampakan proyek Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah (RSUD DH), Kamis (07/04/22).
Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Amir Gandhi mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu informasi atau pemberitaan mengenai kondisi RSUD Depati Hamzah saat ini.
“Lom pacak (belum bisa) terlalu jauh beri tanggapan. Kelak kami dalam dulu ox (ya),” kata pria yang akrab disapa Gandhi saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan Whatsapp, Kamis (07/04/2022) malam.
Lebih lanjut, Politikus PPP ini mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi RSUD Depati Hamzah untuk melihat dan mengetahui secara langsung kebenaran informasi tersebut.
“Benar maupun tidak benar, kami berkewajiban melakukan pengawasan,” tegasnya.
Saat ditanya kapan pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi? Dikatakan Gandhi, jika pihaknya akan segera turun ke lokasi.
“Insya Allah segera,” tandasnya.
Sementara itu, manager project Prima Deva hingga berita ini diturunkan belum juga memberikan tanggapannya terhadap konfirmasi media yang dikirimkan via pesan whatsapp nya kendati pesan konfirmasi tersebut telah tersampaikan dan terbaca, Kamis (7/4/22)
Dilansir pemberitaan sebelumnya, Mega proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah (RSUD DH) Kota Pangkalpinang senilai Rp47.077.379.000 diklaim telah rampung.
Meskipun dalam pantauan sejumlah wartawan di lokasi, Kamis (07/04/2022), masih terdapat sejumlah pegawai yang masih bekerja mengecat plavon, memperbaiki pintu, dan toilet di lantai dasar. Selain itu, beberapa titik atap di lantai dasar tampak bocor, bahkan ada juga atap plavon di atas tangga tepatnya menuju lantai dasar terlihat pecah atau bolong.
Sementara, bangunan di lantai basement terlihat masih semrawut dengan kondisi dinding tembok yang tidak diplester serta atap tidak di-plavon. Bahkan lantai basement di dekat tangga menuju lantai dasar terdapat genangan air hujan, sehingga mengganggu kenyamanan orang yang melintas.
Tidak hanya itu, kondisi bangunan di lantai satu masih tampak sangat berantakan, seperti lantai belum dipasang keramik, seluruh dinding dan tembok belum diplester, atap belum dipasang plavon, dan sisa-sisa sampah bangunan juga masih berserakan.
Parahnya lagi, salah satu tembok luar gedung basement sudah terlihat retak dan kondisi luar disekitar gedung juga tampak berantakan dengan sisa-sisa bangunan yang belum dibersihkan. (red)