BANGKA – Aktivitas tambang ilegal di kolong buntu lingkungan Nangnung Sungailiat kembali marak. Hal ini terpantau Minggu (9/3/25) malam. Sedikitnya ada 13 ponton rajuk terlihat beraktivitas menggarap kolong yang berada di belakang rumah warga Nangnung.
Dari keterangan yang didapat di lapangan, ada satu nama yang disebut sebagai koordinator lapangan, termasuk memberi izin boleh atau tidaknya penambang luar ikut beraktivitas di wilayah tersebut.
“Aktivitasnya di malam hari, yang ngatur ponton ponton, boleh tidaknya beraktivitas di sini namanya Rudi,” sebut salah satu sumber di lapangan seraya menunjukan rumah Rudi yang pas berada di tepi kolong buntu.
Dari keterangan sumber yang enggan namanya disebut, menyebutkan bahwa aktivitas tambang ilegal di kolong buntu ini dapat berjalan lancar dan aman lantaran tiap ponton harus menyetorkan sedikitnya 5 kilogram kepada oknum petugas berseragam coklat dan ijau.
“Sedikitnya cantingan 5 kilo untuk oknum aparat coklat dan masing masing 5 kilo untuk oknum aparat seragam ijau dari dua satuan berbeda ” sebutnya.

Ditanya soal hasil timah yang didapat untuk setiap pontonnya? Dia katakan setiap ponton mendapat hasil rata-rata 3 sampai 5 kampel.
“Satu kampel beratnya di atas 50 kilo,” sebutnya.
Sementara itu, kasat Reskrim Polres Bangka AKP Ogan saat dikonfirmasi via pesan whtasapp perihal aktivitas tambang ilegal di Kolong Buntu tersebut, Minggu (9/3/25), hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. Sedangkan, Kasat Polairud Polda Babel dan Komandan POM di Pangkalpinang masih dalam upaya konfirmasi. (Tim)