FKBNEWS.COM, BANGKA – Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita mengakibatkan keterlambatan pertumbuhannya tidak sesuai dengan standarnya, sehingga mengakibatkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
Pentingnya pertumbuhan anak, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Menginstruksi semua pihak agar mengatasi tingginya angka stunting holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
Tingginya angka stunting berdampak kepada penerus bangsa, untuk itu perlu adanya edukasi tentang pencegahan stunting. Menyikapi hal tersebut Ormas Barisan Elemen Masyarakat Peduli Ekonomi Rakyat ( BEMPER) menggelar kegiatan edukasi pencegahan stunting.
Ketua Ormas BEMPER Syamsu Rizal dalam sambutannya mengatakan kegiatan edukasi stunting bentuk kepedulian terhadap penurunan angka stunting.
“Kegiatan edukasi stunting ini bertepatan dengan hari Palang Merah Indonesia ( PMI ). Edukasi stunting ini merupakan program utama BEMPER dalam mendukung Kabupaten Bangka zero stunting. Semua pihak hendak berkerja sama atasi stunting. Target pemerintah 14% 2024 semoga tercapai. ormas BEMPER Sangat mendukung penurunan angka stunting,” ungkapnya, Minggu (10/09/2023).
Bukan hanya menurunkan nilai angka stunting, Pentolan ormas BEMPER itu menyampaikan bahwa anak adalah aset bangsa.
“ Harapan kita anak – anak di Kabupaten Bangka zero stunting. Anak adalah aset bangsa perlu dijaga. Sehat adalah kekayaan berharga, dengan sehat kita bisa bekerja,” kata Syamsu Rizal.
Kepala Desa Kemuja Tohari menyampaikan bahwa Desanya yang menjadi locus, pihaknya sudah berupaya melakukan agar angka stunting menurun.
“ Memang dari 10 Desa di Kabupaten Bangka, Desa Kemuja salah satu locus stunting. Kita memang sedang melakukan berbagai upaya untuk pencegahan. Musyawarah Desa 2024 sudah ditetap setiap dusun ada posyandu, ini langkah kami menuju Desa sehat sejahtera. Semoga dengan adanya edukasi stunting bisa memberikan ilmu dan informasi kepada masyarakat kami,” kata Tohari.
Sementara itu Bupati Bangka Mulkan, SH. MH dalam kata sambutannya mengatakan persoalan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Serta mengapresiasi pihak Desa dan BEMPER.
“ Terimakasih kasih kepada pihak Desa Kemuja melalui pak kadesnya pak Tohari dan semua elemen masyarakat yang telah mendukung dalam kegiatan ini. Serta rekan kita ketua BEMPER, Syamsu Rizal yang telah membantu pemerintah dalam penurunan angka stunting dengan anggotanya langsung turun kelapangan dan membantu pemberian bantuan pemenuhan gizi kepada ibu – ibu yang hamil dan menyusui,” apresiasi Mulkan.
Selain itu Stunting ini tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah daerah. Kepada ibu – ibu agar bisa menjaga kehamilan, harus aktif jangan sampai saat melahirkan ada hambatan. salah satu pencegahan stunting, jangan malas kontrol kehamilan agar sehat. Pantau perkembangan bayi, Karena stunting ini menghambat pertumbuhan anak,” pesannya.
Orang nomor satu dikabupaten Bangka itu juga memberikan edukasi bahwa Air Susu Ibu ( ASI ) sangat penting.
“ Makan bergizi bagi ibu hamil sampai melahirkan hingga umur dua tahun. Kadang – kadang sudah melahirkan ibu malas berikan ASI takut bandan ibu tidak modis lagi. Saya yakin ibu – ibu di desa Kemuja pasti memberikan ASI kepada anaknya. Asupan makanan bergizi harus diberikan kepada anak kita. Lingkungan sekitar harus terjaga, faktor ini juga pengaruhi angka stunting,” sambung Mulkan.
Hadir pada acara tersebut, PJ Gubeenur Suganda, Yusmiati Mulkan, Kadinkes Provinsi Andry Nurtito, Kajari Bangka di wakili kasi pidum, Kapolres bangka, Kapolsek Mendobarat Iptu Epri, Forpimda,Camat,Kades dan undangan lainnya.(tami)