FKB News, BANGKA — Kabupaten Bangka memiliki tradisi yang sangat kuat dalam bidang inovasi. Terbukti selama 7 tahun berturut-turut 2015-2021 berhasil menembus posisi top 45 dan top 99 inovasi pelayanan publik dan mendapat penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Selain itu, mendapatkan penghargaan sebagai Top 11 Indeks Inovasi Terbaik se-Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri.
Untuk mentradisikan inovasi sebagai sebuah budaya kerja, Pemerintah Kabupaten Bangka telah mewajibkan kepada seluruh perangkat daerah untuk terus melakukan inovasi secara berkelanjutan (one agency one innovation). Dengan mentradisikan inovasi sebagai sebuah tradisi dan peradaban maka akan mempercepat perwujudan refromasi pelayanan publik dan pembangunan di Kabupaten Bangka.
Di tengah kondisi pandemi saat ini, Kabupaten Bangka kembali melakukan terobosan penting di bidang inovasi dengan mengusung tema inovasi di bidang ketahanan pangan berbasis Sagu Rumbia. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh gejala krisis pangan, peningkatan konsumsi lebih tinggi dari produksi, kebijakan impor berjalan dilematis, diversifikasi pangan berjalan lambat, serta berbagai persoalan mendasar lainnya.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat Abdi Nusa Bangka Belitung (STIKES) Abdi Nusa, Harmendo, S.KM,. M.Kes, mendukung penuh pengembangan inovasi Industri Pangan Berkelanjutan Berbasis Sagu Rumbia: Inovasi Berbasis Digital, Halal dan Integral”. Inovasi ini telah terbukti nyata berdampak langsung pada masyarakat, salah satunya membantu peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Secara spesifik, penerapan inovasi industri pangan berkelanjutan Berbasis Sagu Rumbia berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka.” kata Harmendo.
Dosen dan Ketua lembaga pendidikan Tinggi di Bangka Belitung ini juga menjelaskan bahwa dampak inovasi ini sangat komprehensif dalam berbagai aspek. “Namun, jika kita kaji lebih mendalam, ternyata dampak inovasi ini hampir menyentuh beberapa aspek secara menyeluruh misalnya, berdampak positif terhadap peningkatan kinerja perekonomian daerah, ketahanan pangan, pembangunan manusia juga dipastikan mendorong percepatan pencapaian target-target sustainable development goals. Sehingga pada gilirannya, keseluruhan perbaikan kinerja tersebut mampu mendorong perbaikan kinerja pembangunan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Indonesia,” Tambah Harmendo.(gi)