BANGKA – Hampir seluruh BUMDes di Kabupaten Bangka akhirnya sepakat membentuk Asosiasi Badan Usaha Milik Desa. Hal itu diketahui dalam pertemuan seluruh pengurus BUMDes se-Kabupaten Bangka yang digelar di salah satu kediaman pengurus BUMDes di Air Anyir, Selasa (18/2/25).
Pembentukan Asosiasi Badan Usaha Milik Desa ini diharapkan akan menjadi wadah aspirasi, semangat membangun usaha-usaha di desa, terlebih Asosiasi ini diketuai oleh pengusaha muda asal desa Air Anyir dengan brand usaha Gubuk Grup, yang merupakan seorang akademisi, juga seorang aktivis di berbagai organisasi, dan saat ini masih menjadi Sekretaris DPD KNPI Babel yakni Zamzani.
Selaku ketua Asosiasi BUMDes se- Kabupaten Bangka, Zamzani menginginkan bangkitnya ekonomi mikro yang dimulai dari desa, terlebih terbitnya permendes No. 3 tahun 2025 tentang ketahanan pangan yang akan dikelola oleh Bumdes.
“Maka bumdes harus siap dan kuat untuk menjalankan program tersebut, sehingga bisa memberi perubahan untuk arah peningkatan pendapatan masyarakat dan berkelanjutan, sehingga perlu wadah asosiasi ini sebagai kekuatan bersama dalam menjalankan program tersebut” kata Zamzani di sela-sela acara pertemuan seluruh pengurus BUMDes se-Kabupaten Bangka.
Zamzani mengatakan bahwa Asosiasi BUMDes dengan nama singkatan AsBUMBA (Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Kabupaten Bangka) berfungsi sebagai wadah untuk BUMDes yang ada di seluruh Kabupaten Bangka. Menurutnya, ada beberapa fungsi utama AsBUMBA antara lain:
Fasilitasi Komunikasi dan Koordinasi: AsBUMBA berfungsi untuk memperlancar komunikasi antar BUMDes di Kabupaten Bangka, serta menjadi jembatan koordinasi antara BUMDes dengan pemerintah, lembaga lainnya, atau pihak swasta yang dapat membantu perkembangan BUMDes.
Pemberdayaan dan Pembinaan: AsBUMBA dapat memberikan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan kepada pengelola BUMDes agar lebih mampu dalam mengelola dan mengembangkan usaha mereka. Ini termasuk pelatihan dalam manajemen, keuangan, pemasaran, dan aspek lainnya.
Pengembangan Jaringan: AsBUMBA berfungsi untuk membangun jaringan kerjasama antar BUMDes di Kabupaten Bangka, sehingga mereka dapat saling berbagi informasi, pengalaman, serta peluang kerjasama untuk pengembangan usaha.
Advokasi dan Penyampaian Aspirasi: AsBUMBA dapat menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan BUMDes kepada pemerintah atau pihak terkait, guna memperoleh kebijakan yang mendukung dan memperkuat posisi BUMDes di daerah.
Penguatan Ekonomi Desa: Dengan adanya AsBUMBA, diharapkan setiap BUMDes di Kabupaten Bangka dapat berkembang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian di tingkat desa dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa.
Kolaborasi dalam Program Bersama: AsBUMBA juga dapat memfasilitasi kolaborasi antara BUMDes dalam melaksanakan program-program bersama yang bermanfaat untuk kesejahteraan desa, seperti pengembangan produk unggulan desa atau pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Secara keseluruhan, AsBUMBA berfungsi untuk memperkuat peran BUMDes di Kabupaten Bangka dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Bangka, Tri Rahmawati mengatakan bahwa hari ini kepengurusan Asosiasi BUMDes se-Kabupaten Bangka sudah terbentuk dan dari 62 desa sudah ada 36 desa yang berbadan hukum.
“Mudah -mudahan semakin meningkat ini ketahanan pangan (Ketapang). 20 persen dana ketahanan pangan masuk ke pengelolah BUMDES. Jadi termotivasi lah desa untuk memfasilitasi BUMDES itu agar berbadan hukum dan kepengurusan nya aktif,” kata Tri Rahmawati.
“Jadi ada motivasi positif lah kita lagi menata dengan adanya asosiasi ini. Harapan kita lebih tertata.
Jadi Bumdes-bumdes kita yang tidak aktif bisa menjadi aktif lagi karena ada contohnya, mereka saling belajar menjadi BUMDES yang profesional,” harapnya.(red)