Lapangan Kerja Terbuka Lebar, Bangka Barat Bakal Miliki Pabrik CPO Berkapasitas 45 ton TBS Per Jam

by -
Caption: Bupati Bangka Barat, H Sukirman didampingi Dirut PT BTS Anen Chandra melakukan peletakan baru pertama pembangunan pabrik CPO di Desa Kacung Kecamatan Kelapa. (Foto: tangkapan layar)

Penulis: Rudy

FKBnews.com, KELAPA, — Bupati Bangka Barat H Sukirman, SH, Rabu, (11/9/2024), melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan pabrik CPO (Crude Palm Oil) berkapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang berlokasi di Desa Kacung Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Proyek dilaksanakan oleh PT Bukit Terang Sejahtera (BTS) selalu pemilik pabrik.

Hadir langsung melakukan peletakan batu pertama tersebut mendampingi Bupati, Direktur Utama PT. BTS, Anen Chandra, wakil ketua 1 dan 2 DPRD Bangka Barat, Oktarozsari dan Miyuni Rohantap, camat Kelapa, segenap kepala desa serta Forkopimda.

Pabrik CPO berkapasitas 45 ton TBS per jam ini berdiri di atas lahan seluas 20 Ha dari 50 Ha lahan yang disiapkan PT BTS.

Usai peletakan batu pertama, rombongan pejabat ini kemudian melakukan peninjauan singkat ke lokasi proyek dan melihat langsung rencana pembangunan yang telah dipersiapkan.

Direktur Utama PT. BTS, Anen Candra menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan pabrik yang memiliki kapasitas pengelolaan 45 ton TBS per jam.

Ia menekankan pentingnya investasi ini dalam meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, utamanya juga konstribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kemudian (penerapan) tenaga kerja mungkin ada porsi untuk lokal. Tentu kami kalau ada tenaga kerja lokal prioritas lokal. Tapi kalau tidak ada di lokal tentu kami harus rekrut dari luar, terutama di bagian asisten, manajer,” kata Anen seraya berjanji.

Masih menurut Anen Chandra, pabrik CPO yang mulai dibangun ini berkapasitas 45 ton TBS per jam, tapi jika buah sawitnya banyak maka bisa ditingkatkan ke 60 ton TBS per jam.

Dengan kapasitas sebesar itu, pabrik nanti satu harinya mampu mengelola hingga 1000 ton TBS per harinya.

“Jadi untuk penyerapan buah itu kira-kira satu hari pengolahan 900 sampai 1000 ton. Kita seratus persen menerima buah dari masyarakat, “terang Anen.

Pembangunan pabrik CPO ini diperkirakan rampung dan akan dioperasikan diawal 2026 mendatang.

“Selesainya schedule nya awal tahun 2026. Jadi pembangunan pabrik diperkirakan sekitar 15 bulan. Dan akan beroperasi sekitar awal 2026 pada Januari, Februari, ” kata Anen.

Sementara itu, Bupati Bangka Barat H Sukirman berharap dengan berdirinya pabrik baru ini kelak diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat setempat khususnya Kecamatan Kelapa dan sekitarnya.

“Mulai dari PAD, penyerapan tenaga kerja dan membuat harga kelapa sawit kompetitif. Mudah-mudahan dengan adanya pabrik ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan daerah kita,” harap bupati.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bangka Barat, Yuwanda Eka Putra mengatakan terdapat beberapa rencana produksi lainnya dari hilirisasi buah kelapa sawit seperti biodiesel dan oleokimia.

“Bungkil sawit bisa menjadi pakan ternak pilihan. Kemudian limbah padat dari kelapa sawit seperti jangkos serat dan cangkang sebagai bahan bakar biomassa untuk pembangkit listrik dan produksi panas dalam industri,” ujar Yuwanda.

“Adapula manfaat lainnya, serat dari jangkos bisa juga sebagai bahan penguat papan serat untuk industri konstruksi dan furniture,” tandas Yuwanda. , (Editor: Romli)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *