Dua Tahun Efektif Menjabat, H Sukirman-Bong Ming Ming Mampu Pimpin Bangka Barat Keluar Dari Situasi Sulit Akibat Pandemi Covid-19, Simak Fakta Menarik

by -
Caption: Bupati Bangka Barat H.Sukirman, SH pada saat bertindak sebagai inspektur upacara pada HUT RI ke-79 di Bangka Barat. (Ist).

FKBnews.com,–Sejak dilantik Senin, (26/4/2021) menjadi bupati dan wakil bupati Bangka Barat, H Sukirman, SH – Bong Ming Ming, SE hanya 3,5 tahun memimpin Bangka Barat hingga nanti berakhirnya masa bakti. Namun jika dilihat dari efektif kerja hanya dua tahun.

Di awal tahun pertama sejak dilantik, pasangan yang bupati dan wakil bupati mengusung jargon BERSANDING ini tidak banyak melakukan program karena sudah disusun di tahun pertama sebelum keduanya dilantik.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Barat yang seharusnya dibuat untuk 5 tahun, terpaksa harus dilaksanakan dalam kurun 3,5 tahun sesuai masa bakti. Hal ini tentunya perlu monuver dan juga kerja keras. Namun faktanya pasangan bupati dan wakil bupati ini bisa melaksanakan meski dengan cara memilih dan memilah mana yang lebih prioritas dari program yang sudah dibuat.

Banyak hal penyebab kondisi Bangka Barat saat itu tidak baik-baik saja. Salah satunya Pandemi Covid-19. Pada tahun 2020 Indonesia terkena Pandemi Covid-19. Dampaknya mulai tahun 2020 hingga 2021 kondisi ekonomi secara keseluruhan tidak baik. Sejumlah anggaran daerah terpaksa di recofusing.

“Ini apabila kita hitung, efektifnya pasangan ini memimpin Bangka Barat hanya 2 tahun dari 3,5 tahun masa bakti. Saat itu bupati dan wakil bupati ini dihadapkan dengan kondisi program daerah yang awal tahun dibuat. RPJMP disusun 5 tahun tapi mereka harus menyesuaikan, harus mengerucut bahkan mengejar dengan rencana program pembangunan daerah yang telah dibuat, “ujar anggota DPRD Bangka Barat, Samsir, dalam keterangan persnya, beberapa hari lalu.

Namun demikian, pasangan bupati dan wakil bupati ini ternyata mampu pimpin Bangka Barat keluar dari sulit saat itu.

Sementara dalam keseharian bekerja, bupati dan wakil bupati ini tidak pernah lipservice, maju nya keduanya dalam pilkada 2020 yang lalu berawal dari rasa keprihatinan H Sukirman – Bong Ming M melihat kesulitan masyarakat yang tidak dijamin kesehatannya.

” Mau berobat harus bayar, pasien tidak bisa keluar dari rumah sakit karena BPJS nunggak, mahasiswa drop out karena tidak mampu dan lain sebagainya, “ujar Samsir.

Karena itu Samsir menilai, jika ada
kekurangan selama keduanya menjabat, hal ini lebih kepada kepada aturan. Istilah ungkapan, apa boleh dikata niat hati ingin membantu tapi bertentangan dengan aturan.

Sementara itu terkait melemahnya kondisi ekonomi masyarakat belakangan ini, Samsir tak menampik, namun fenomena ini menurutnya terjadi dan merata di sejumlah daerah terutama di Provinsi Bangka Belitung.

Samsir mencontohkan, misalnya persoalan di Kabupaten Bangka Barat. Adanya pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat. Kemudian dana bagi hasil dari PT Timah yang semula diproyeksikan Kabupaten Bangka Barat mendapatkan hampir Rp 200 miliar sebagaimana tahun sebelumnya berkurang Rp 70 miliar. Hal ini salah satu sumber sulitnya pemerintah daerah melaksanakan program serta pembiayaan.

“Caranya terpaksa pemda melakukan penyesuaian yang tidak merugikan masyarakat. Misalnya dengan mengurangi pembangunan dengan memperketat proyek-proyek, “kata Samsir.

Karena itu muncul isu di luar terkait istilah defisit anggaran. Menurut Samsir, istilah defisit hal itu bukanlah sesuatu yang menakutkan. Sebab, di dalam penyusunan anggaran berlaku yang namanya Politik Anggaran.

‘Hampir di seluruh daerah bahkan negara kita juga melakukan Politik Anggaran. Defisit bisa ditutup dengan pembiayaan dan penyesuaian. Disinilah perlu kepiawaian dan kejelian tim anggaran pemerintah daerah. InsyaAllah Babar aman dan ndak ada yang namanya gagal bayar. ASN dan masyarakat aman, ” tandas Samsir.

Berikut ini fakta-fakta bupati dan wakil bupati Bangka Barat, H Sukirman-Bong Ming selama memimpin.

20 November 2022, Presiden RI Joko Widodo berkesempatan mengunjungi Kabupaten Bangka Barat. Kunjungan Presiden RI tersebut dalam rangka membagikan bantuan sosial bagi penerima manfaat program harapan (PKH). Ini bukti Bangka Barat menjadi salah satu daerah tujuan program pemerintah pusat.

Sabtu, 11 November 2023, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bekerjasama dengan PT Telkom telah menyiapkan program pembangunan delapan menara telekomunikasi untuk mengurangi wilayah Blank Spot di sejumlah pelosok daerah. Kerjasama ini berdampak pada peningkatan informasi dan komunikasi publik.

Guna mendukung sektor pariwisata, pemerintah kabupaten Bangka Barat menjadikan kawasan Pantai Batu Rakit sebagai pusat pariwisata di Kabupaten Bangka Barat. Sejumlah pembangunan di kawasan ini diharapkan dapat mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Pemerintah kabupaten juga sudah menyusun Detail Engineering Design (DED) di kawasan ini.

Di Bidang Olahraga, pesta olahraga multi event 4 tahunan terbesar tingkat provinsi Bangka Belitung resmi berakhir. Kobaran semangat sportivitas dan perjuangan 1.859 atlet terbaik dari seluruh kabupaten-kota di Bangka Belitung dalam memperebutkan prestasi telah ditunaikan dalam ajang Porprov VI Babel tahun 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka Barat.

Di bidang kesehatan, Pamerintah Kabupaten Bangka Barat menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari BPJS Kesehatan. Penyematan dan penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin di Krakatau Grand Ballroom jalan Taman Mini Indonesia Indah Pintu 1,Cipayung Jakarta Timur, Kamis 8 Agustus 2024. Penghargaan ini sekaligus bukti komitmen tinggi Pemkab Bangka Barat dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Masyarakat Bangka Barat.

Di sektor pembangunan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat terus mendorong Kawasan Industri Pelabuhan Terpadu (KIPT) Tanjung Ular terbentuk untuk segera dimasukkan dalam usulan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Sementara di bidang investasi Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mencatat realisasi investasi tertinggi pada tahun 2023 masih disumbangkan oleh Kabupaten Bangka Barat dengan realisasi sebesar Rp. 2,1 trilyun. Disusul kemudian Kabupaten Bangka sebesar Rp 1,5 Trilyun serta Kota Pangkalpinang sebesar Rp. 1,3 Trilyun. (Rudy/Dari berbagai sumber).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *