Diberitakan FKBnews.com, Anggota Satpolair Bangka Barat Gercep Datangi Para Penambang TI Apung di Perairan Pait Jaya

Penulis: Rudy //Editor: Rudy

FKBnews.com, MENTOK, — Anggota Satuan Polisi Air (Satpolair) Bangka Barat bergerak cepat (gercep) usai diberitakan adanya aktifitas ratusan ponton isap ilegal jenis selam yang beraktifitas di sekitar perairan Dusun Pait Jaya dan Ketapang Desa Belo Laut Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat.

Anggota aparat penegak hukum (APH) ini mendatangi lokasi yang dimaksud. Respon cepat ini mendapat pujian dari sebagian nelayan Dusun Pait Jaya setelah laut mereka tanpa ‘permisi’ diobok-obok oleh para pemburu pasir timah tersebut.

Sebelumnya, seperti diberitakan Forumkeadialanbabel.com, (FKBnews.com), Kamis, (11/11/23), ratusan ponton isap produksi (PIP) terang-terangan menjarah pasir timah di wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Timah, Tbk lokasi perairan Dusun Pait Jaya serta Ketapang Desa Belo Laut. Aktifitas tambang inkonvensional (TI Apung) kebanyakan jenis selam ini dalam aktifitasnya tak bernaung dibawah badan hukum.

Usai diberitakan, tampak Sabtu, (13/11/23), sore anggota Satpolair Bangka Barat mendatangi lokasi perairan Dusun Pait Jaya sembari mengingatkan para penambang. Namun belum diperoleh informasi tindakan tersebut apakah hanya sebatas ultimatum atau langsung ke arah penindakan hukum.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah melalui Kasat Polair Bangka Barat, Iptu Yudi Lasmono belum memberikan tanggapan terkait pesan konfirmasi yang dilayangkan wartawan media ini.

Namun berita rencana penertiban ini ternyata sudah diterima oleh para penambang dan pemilik ponton di lokasi perairan Dusun Pait Jaya.

“Kabarnya memang ada rencana razia. Bahkan lah tiga hari yang lalu anggota Intel katanya sudah disini. Kita sih tetap jalan paling teguran pertama adalah himbauan, ” ujar salah seolah pemilik ponton di lokasi Dusun Pait Jaya dalam obrolanya kepada FKBnews.com, Sabtu, (13/11/23).

Berbeda di perairan Dusun Pait Jaya, di perairan Ketapang Desa Belo Laut, beberapa penambang justru sadar akan resiko jika tim APH betul-betul turun ke lapangan melakukan razia. Sebagian pekerja terlihat mengangkat peralatan ponton sembari katanya memilih istirahat sejenak.