Menyedihkan! Babel Penghasil Timah Ternyata Masuk Provinsi Ter- Miskin, Ini Diungkap Dalam RDP DPR-RI

oleh -

Penulis: Rudy

FKBnews.com, JAKARTA – Viral sebuah video berdurasi 2 menit 11 detik yang menayangkan pernyataan seorang anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PAN yang mengaku miris terhadap kondisi Provinsi Bangka Belitung yang tercatat sebagai Provinsi urutan 33 termiskin di Indonesia.

Hal tersebut diungkap oleh H. Nasril Bahar, SE saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut PT MIND ID dan Dirut PT Timah di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Satu hal yang kami garisbawahi terhadap kesejahteraan rakyat.
Alangkah mirisnya kita pada posisi hari ini, Bangka Belitung itu gini rasionya itu di bawah 0,3. Normal 0,245 sampai 0,28. Artinya sebuah provinsi ke-33 termiskin di Republik Indonesia,” ungkap Nasril.

Seperti dalam ilmu statistik, Gini Rasio adalah urutan tingkat ketimpangan relatif antara penduduk suatu wilayah. Nilainya berkisar antara 0 hingga 1, dimana nilai yang mendekati 0 menunjukkan distribusi pendapatan yang lebih merata dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan ketimpangan pendapatan yang lebih besar.

Masih menurut Nasril, Bangka Belitung merupakan provinsi penghasil timah terbesar. Karena itulah menurut dia diperlukan kembali mengangkat topik kejayaan timah sehingga benar-benar mengembalikan posisi Undang-Undang Dasar 45 di Bangka Belitung. Itu menurutnya yang pertama perlu digarisbawahi.

“Sehingga pada RKAB (Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya) kami melihat RKAB 2025 itu, 20.000. Sementara RKAB 2024 37.000. Kok turun? Mungkin realisasi produksinya kecil, takut bayar ini bayar itu mahal, diturunkan RKAB-nya.
Sementara yang lain merejalelah, menaikkan RKAB. IUP – IUP lain menaikkan RKAB, tapi menambang di lahan Bapak,” sindirnya.

Hal ini yang kemudian menurut Nasril jadi persoalan.
“Legal kah mereka? Hanya Allah Tuhan yang Maha Kuasa yang tahu. Kenapa? Dokumennya jelas, clear.
Tapi, core-nya dimana diambil, mungkin dari IUP Bapak, “ujar Nasril dihadapan peserta RDP.

Karena itu Nasril berharap kepada Dirut PT Timah, Tbk yang baru agar mampu memimpin BUMN ini yang lebih baik kedepan.

“Nah, hari ini, Bapaklah sebagai panglima perangnya di Bangka Belitung. Mampukah Bapak memangkul senjata? Kami dukung, seribu persen.
Tapi, kalau Bapak nggak mampu memangkul senjata, silahkan lapor kepada Dirut Holding, ” tantang Nasril berapi-api.

“Saya minta diperhatikan dari Dirut PT Timah. Bapak punya Dirut Holding bintang 3, nggak perlu takut, Pak. Walaupun ada backing-nya bintang 4, bintang 10, itu kan cuma bintang-bintang.
Ini asli bintang di sini, kan?
Kami dukung. Negara hari ini menjaga sumber daya alamnya, Pak, ” katanya lagi.

Nasril kemudian memberikan alasan kenapa Dirut PT Timah kini dijabat dari kalangan TNI.

“Kenapa Bapak ditempatkan di sini?
Ini persoalan merah putih. Kalau Bapak masih mau punya pasukan-pasukan lama, Bapak minta seluruh pasukan menjaga Bangka Belitung itu. Permisi dengan Dirut Holding. Karena banyak persoalan, Pak, di PT Timah, ” sindirnya.

“Kita belum mengangkat persoalan reklamasi, belum kita angkat sama sekali.
Karena kalau kita landing di Bangka Belitung, begitu lah cantiknya Bangka Belitung itu.
Dengan kawah-kawah yang ada biru, hijau, coklat, macam-macam. Tapi, hari inilah yang kita harapkan Bapak. Sengaja Bapak diminta di sini, tentu ada sesuatu yang diharapkan dari Bapak, “harap Nasril disaksikan seluruh peserta RDP yang hadir. (Editor: Romli).