FKB News, PARIT TIGA – Sejumlah ponton tambang timah ilegal, yang beroperasi dikawasan Hutan Lindung Kuarsa, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Bangka Barat, ternyata masih ada, dan diduga kuat masih beroperasi.
Fakta ini berdasarkan pantauan wartawan FKBnews.com, yang mendapati sejumlah ponton tersebut masih berada di kawasan HL tersebut dalam keadaan lengkap dan siap bekerja.
Padahal sebelumnya, aparat kepolisian telah memberikan imbauan keras kepada para penambang, agar segera membongkar sendiri peralatan tambang milik mereka.
Salah seorang warga Parit Tiga mengatakan, para pelaku tambang timah ilegal di kawasan tersebut, diduga mengakali aparat dengan cara berpura-pura membongkar peralatan tambang milik mereka pada saat aparat kelokasi, namun setelah aparat pergi dari lokasi, mereka kembali memasang perlengkapan tambang milik mereka, dan bekerja melakukan penambangan pada malam hari.
“Kalau dulu tambang ilegal di kawasan HL kuarsa itu beroperasi siang hari, tapi sekarang diduga para penambang bekerja pada malam hari,” katanya sembari meminta namanya dirahasiakan. (23/03/2022)
Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa tambang ilegal tersebut dikoordinir oleh seorang oknum wartawan berinisial BN, sementara, dan kawasan HL tersebut, sempat diklaim salah seorang warga berinisial NW sebagai miliknya
“Setahu saya yang koordinir tambang disana itu oknum wartawan bernama BN, kalau NW pernah itu mengklaim sebagai pemilik lahan,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Dirkrimsus Polda Babel, Kombes Moh. Irhamni, ketika dihubungi mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut.
“Saya cek dulu kebenarannya,” singkat Kombes Moh. Irhamni saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan Whatsapp, Rabu (23/03/2022).
Senada, Kapolsek Jebus, AKP AKP Ghalih Widyo Nugroho mengatakan, pihaknya juga akan menindaklanjuti informasi tersebut.
“Ya nanti kami cek kembali,” ujar Kapolsek melalui pesan singkat Whatsappnya kepada wartawan.
Baca Juga : Baru Ditertibkan, TI Ponton di Kawasan Hutan Pasir Kuarsa Jebus akan Beroperasi Kembali
Sementara itu BN, oknum wartawan yang diduga sebagai kordinator tambang ilegal tersebut, menyangkal jika dirinya sebagai koordinator tambang di kawasan HL kuarsa.
“Tidak ada, Saya punya TI sendiri di Kuarsa, cuma sekarang sudah pindah jauh dari Kuarsa semenjak diberitakan kemarin,” jawab BN singkat.(red)