Lagi, Bangunan Proyek SHP di Pemali Milik PT Babel Utama Korpora Mitra PT Timah Ini Terbengkalai

by -

BANGKA – Bangunan proyek sisa hasil pengolahan (SHP) milik mitra PT Timah kembali ditemukan di Desa Pemali Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka dalam kondisi terbengkalai.

Dari pantauan di lapangan, terlihat satu buah bangunan gudang dan kantor yang terbuat dari countener, tampak juga dua papan plang yang satunya bertuliskan Unit Produksi Sisa Hasil Pengolahan PT Babel Utama Korpora sedangkan papan plang lain di bagian atas bertuliskan Unit Produksi Timah Primer Wilayah Pemali Bangka (PT Timah) dan pada bagian tengah tertulis Objek Vital Nasional,
sementara peralatan untuk pengolahan shp atau timah kadar rendah tampak sudah dibongkar. Minggu (23/2/25)

Dari sumber di lapangan menyebutkan peralatan tersebut dipindahkan ke desa Air Jangkang, Kecamatan Merawang.
“Sudah dipindahkan ke Air Jangkang, yang punya orang Bandung bos semelter (PT Babel Utama Korpora, red). Pindahnya kisaran 7 bulan lalu. Sempat beroperasi selama 4 tahun lamanya, beroperasi sejak tahun 2020,” ungkap sumber yang tak ingin dipublikasikan namanya.

Sementara sumber yang lain menyebutkan keberadaan proyek tersebut pada masa wasprod yang sekarang ini, yakni Aditya Prasetyo.
” Itu proyek masa wasprod yang sekarang ini, pak Aditya Prasetyo, tanya saja kepada beliau untuk lebih jelasnya,” cetusnya.

“Saat ini masih ada yang jaga di lokasi tersebut, yaitu sebanyak 3 orang. Yang bayar gaji 3 orang itu, mantan Kades Pemali namanya Pak JN (inisial, red). Selama 7 bulan itu dibayer, maka patut dipertanyakan dana dari mana, sementara aliran listrik sudah diputus” sebutnya.

Terpisah wasprod Aditya Prasetyo saat dikonfirmasi melalui pesan whatsappnya, Minggu (23/02/2025) awalnya mengaku jika dirinya tidak mengetahuinya.

“Maaf bang lagi dinas luar pulau. Soalnya proyek pengolahannya tahun 2018. Jadi kurang tahu bang, yang abang maksud yang mana bang, desa pemali atau yang penyamun,” tulis aditya.

Saat dijelaskan letak proyek tersebut bersebelahan dengan bekas tambang Pondi, Aditya pun mengakui jika tambang tersebut milik perusahaan.
” Ini tambang perusahaan, saya belum masuk. Harus cek data dulu, Kalau untuk data kita harus ijin perusahaan. Kalau PT yang di maksud itu mitra pt timah, sekarang stop, Tidak ad feed kalau info terakhir. Untuk lebih jelasnya ke humas saja,” saran Aditya.

Saat di singgung kegiatan tersebut dibiayai pihak mana, hingga berita ini di rilis belum ada penjelasan dari Aditya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak humas PT Timah dan PT Babel Utama Korpora masih diupayakan konfirmasinya.

Sementara dari hasil penelusuran informasi, berupa tulisan berjudul “Kajian Kelayakan Ekonomi Penambangan Sisa Hasil Produksi Timah Primer Tb 1.42 Pemali PT Babel Utama Korpora Kabupaten Bangka” oleh Muhammad Daffa Mahardika dari Universitas Bangka Belitung yang diunggah pada Agustus 2024 menyebutkan bahwa cadangan SHP PT Babel Utama Korpora diperkirakan akan habis dalam kurun waktu kurang lebih 1,5 tahun lagi, oleh karena itu, PT Babel Utama melakukan eksplorasi untuk memperpanjang umur tambang.

Penelitian ini dilakukan untuk memastikan apakah area tersebut layak secara ekonomi untuk ditambang atau tidak maka perlu dilakukan kajian kelayakan ekonomi untuk mengurangi resiko kerugian.

Kajian ini dilakukan menggunakan metode Discounted Cash Flow dengan parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), serta melakukan analisis sensitivitas sebesar 5% dan 10%.

Rencana produksi pada rencana penambangan baru PT Babel Utama Korpora dengan menggunakan 8 unit dump truck dan 2 unit excavator kemudian material akan diangkut menggunakan pompa dengan kapasitas 160m3/Jam, dengan 1 buah pompa dari rotary screen dan 1 pompa dari rodmill dengan total LPT/Tahun sebesar 681.367 m3/Tahun, sehingga target produksi SnO2 pada tahun pertama sebesar 137.459 Kg, tahun kedua sebesar 145.329 Kg, tahun ketiga sebesar 160.544 Kg, tahun keempat sebesar 126.966 Kg, dan tahun kelima sebesar 112.079 Kg. Cash inflow rencana penambangan PT Babel Utama Korpora adalah sebesar Rp 136.475.285.953 dan cash outflow sebesar Rp 103.831.717.625.

Proyek ini memiliki NPV sebesar Rp9.535.298.330, dengan IRR sebesar 31,80%, PBP selama 2 Tahun 2 bulan 8 Hari. Serta nilai profitability index sebesar 1,58 berdasarkan hasil perhitungan parameter diatas dan setelah dilakukan analisis sensitivitas sebesar 5% dan 10% proyek ini layak untuk dijalankan karena seluruh parameter kelayakan ekonomi menunjukan nilai yang ekonomis.(red/tami)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *