Jelang Pilkada Babar 2024, Banyaknya Dukungan Parpol Bukti Dukungan Masyarakat Begitu Besar ke Pasangan BERSANDING AGIK

by -
Paslon H Sukirman-Bong Ming-Ming saat mendaftar diri ke KPU Bangka Barat.

Penulis: Rudy

FKBNews.com, MENTOK, — Banyaknya parpol yang tergabung dalam koalisi BERSANDING AGIK hal ini bukti besarnya dukungan masyarakat kepada paslon H Sukirman-Bong Ming Ming pada pilkada Bangka Barat 2024.

Karena itu, segenap tim pemenangan BERSANDING AGIK mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat agar H Sukirman-Bong Ming-Ming terpilih kembali sebagai bupati dan wakil bupati Bangka Barat periode selanjutnya.

Selain kepada parpol, ucapan terimakasih juga disampaikan kepada tokoh masyarakat di enam kecamatan di Bangka Barat. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada tokoh agama, dukungan kaum milenial, termasuk dukungan dari komunitas yang tersebar di kabupaten Bangka Barat.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan BERSANDING AGIK, Drs. Samsir kepada Forum Keadilan Babel (FKBnews.com), Minggu, (1/9/2024).

Mewakili tim yang tergabung dalam BERSANDING AGIK, Samsir mengucapkan terimakasihnya kepada masyarakat yang telah mengantarkan paslon BERSANDING mendaftarkan diri ke KPU Bangka Barat tanggal 29 Agustus 2024.

Menurut Samsir besarnya dukungan masyarakat terlihat pada banyaknya parpol yang mendukung BERSANDING AGIK untuk maju pada pilkada tahun ini yang jumlahnya ada 8 parpol. Terdiri dari PKS (4 kursi), Nasdem (4 kursi), Gerindra (5 kursi), PBB (2 kursi), PAN (1 kursi), Perindo (1 kursi), Hanura (1kursi) termasuk dukungan PSI sebagai partainya anak muda.

Dengan demikian total 18 kursi dukungan yang diberikan untuk pasangan BERSANDIK AGIK dari 30 kursi yang ada di DPRD Bangka Barat periode 2024-2029.

“Ini luar biasa beda dengan periode sebelumnya yang hanya 4 parpol. Dukungan masyarakat yang besar ini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat melalui parpolnya kepada pasangan BERSANDING, ” ungkap Samsir.

Caption: Drs. Samsir, Ketua Tim Pemenangan BERSANDING AGIK. (Ist).

“Terimakasih juga kita sampaikan kepada tokoh agama yang luar biasa dukungannya dilihat dari hasil survei, ” tambah Samsir.

Samsir mengatakan dukungan yang besar ini tak lepas dari kinerja paslon H Sukirman-Bong Ming Ming sebagai bupati dan wakil bupati yang selama 3 tahun memimpin Bangka Barat.

Seperti diketahui pasangan H Sukirman-Bong Ming-Ming dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Bangka Barat terhitung tahun 2021. Jika dihitung, pasangan ini efektif menjabat hanya 3,5 tahun sampai dengan berakhirnya masa bakti.

Dalam masa kerja bersanding hanya 3,5 tahun, tahun pertama saat dilantik tidak banyak program yang bisa dilakukan karena sudah disusun di tahun pertama sebelumnya. Kemudian selain RPJMD yang seharusnya dibuat untuk 5 tahun tapi harus dilaksanakan selama 3,5 tahun, tentunya hal ini perlu monuver dan juga kerja keras. Namun faktanya pasangan bupati dan wakil bupati ini bisa melaksanakan meski dengan cara memilih dan memilah mana yang lebih prioritas dari program yang sudah dibuat.

Padahal kondisi diawal-awal menjabat sebagai bupati dan wakil bupati Bangka Barat tidaklah mudah saat itu. Pada tahun 2020 Indonesia terkena Pandemi Covid-19. Dampaknya mulai tahun 2020 hingga 2021 kondisi ekonomi secara keseluruhan tidak baik. Sejumlah anggaran daerah terpaksa di recofusing.

“Ini apabila kita hitung, efektifnya pasangan ini memimpin Bangka Barat hanya 2 tahun dari 3,5 tahun masa bakti. Saat itu bupati dan wakil bupati ini dihadapkan dengan kondisi program daerah yang awal tahun dibuat. RPJMP disusun 5 tahun tapi mereka harus menyesuaikan, harus mengerucut bahkan mengejar dengan rencana program pembangunan daerah yang telah dibuat, “ujar Samsir.

Belum lagi dihadapkan pada Pandemi Covid-19, dalam kondisi ekonomi yang sulit saat itu, Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat H Sukirman-Bong Ming ternyata mampu keluar dari masa sulit saat itu.

Dalam bekerja pasangan H Sukirman-Bong Ming Ming tidak pernah life service, maju nya mereka dalam pilkada 2020 yg lalu berawal dari keprihatinan mereka terhadap kesulitan masyarakat seperti tidak terjaminnya kesehatan masyarakat, mau berobat harus bayar, pasien tidak bisa keluar dari rumah sakit karena BPJS nunggak, mahasiswa yg drop out karena tidak mampu dan lain sebagainya. Karakter H Sukirman yang begitu peka dan peduli, begitu juga dengan Bong Ming Ming.

“Sehingga kalau ada kekurangan selama mereka menjabat, ini lebih kepada aturan. Niat besar hati mau membantu tapi aturan tidak membolehkan atau menyalahi aturan. Hal ini kadang yang menjadi kendala, ” ujar Samsir menilai.

Sementara itu terkait dengan kondisi melemahnya ekonomi masyarakat belakangan ini, Samsir tak menampik, namun fenomena ini menurutnya hampir terjadi merata di sejumlah daerah.

Ia mencontohkan misalnya saja di Kabupaten Bangka Barat. Pemotongan dana DAU oleh pemerintah pusat, dana bagi hasil dari PT Timah yang semula diproyeksikan hampir Rp 200 miliar sebagaimana tahun sebelumnya berkurang Rp 70 miliar. Hal ini salah satu sumber sulitnya pemerintah daerah melaksanakan program serta pembiayaan.

“Caranya terpaksa pemda melakukan penyesuaian yang tidak merugikan masyarakat. Misalnya dengan mengurangi pembangunan dengan memperketat proyek-proyek, “kata Samsir.

Terakhir terkait istilah defisit kata Samsir. Kondisi defisit menurut dia bukanlah sesuatu yang menakutkan. Di dalam penyusunan anggaran berlaku yang namanya politik anggaran.

‘Hampir di seluruh daerah bahkan negara kita juga melakukan politik anggaran. Defisit bisa ditutup dengan pembiayaan dan penyesuaian. Disinilah perlu kepiawaian dan kejelian tim anggaran pemerintah daerah. InsyaAllah Babar aman dan ndak ada yang namanya gagal bayar. ASN dan masyarakat aman, “tutup Samsir. (Editor: Romli).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *