FKB News, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menutup ekspor bahan mentah dari bauksit, tembaga, timah dan lainnya. Hal ini sebagai bentuk komitmen Jokowi untuk mendorong hilirisasi dari sumber daya alam (SDA).
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022, di Jakarta, Senin (3/1/22).
“Kita akan setop (ekspor) bauksit, tembaga, timah, dan yang lainnya. Hilirisasi kunci dari kenaikan ekspor kita,” ujar Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia .
Dikatakan Jokowi, ekspor Indonesia melonjak drastis di 2021 seiring dengan kenaikan harga komoditas internasional. Di samping itu juga disebabkan oleh kebijakan Indonesia menyetop ekspor beberapa SDA mentah.
“Ekspor kita kenapa naiknya setinggi itu salah satunya karena kita hentikan raw material bahan mentah dari minerba kita yaitu nikel,” jelasnya.
Indonesia memiliki cadangan nikel nomor 1 di dunia yang mencapai 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia di 2020 mencapai 781 ribu ton atau 31,8% dari produksi nikel dunia. Ke depannya, produksi nikel tersebut diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk produksi nickel pig iron (NPI) maupun pemrosesan highpressure-acid-leach dari bijih berkadar rendah.
Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi produk ferronickel adalah 14 kali, dan jika menjadi billet stainless steel akan mencapai 19 kali. Saat ini, smelter nikel yang beroperasi telah mencapai investasi sebesar US$ 15,7 miliar, dengan kapasitas ferronickel yang dihasilkan mencapai 969 ribu ton per tahun.
Ekspor produk ferronickel juga meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun, di mana pada 2020 mencapai US$ 4,7 miliar, dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat mencapai US$ 5,6 miliar.
Jokowi berharap ke depan peningkatan ekspor terus terjadi sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi tanah air. “Saya kira keberanian kita setop itu hasinya kelihatan,” tandasnya.
Sumber: CNBC Indonesia