Proyek Pedestrian Tuai Keluhan, Toko dan Badan Jalan di Kawasan Pujako Pangkalpinang Terendam Air Saat Hujan Lebat, Kepala BPJN Zepnat Kambu sebut Foto Lama

by -
Kolase, foto kondisi air menggenang saat hujan lebat di depan toko /outlet Pujako Pangkalpinang beberapa waktu lalu. (Ist)

PANGKALPINANG – Beredar video ruas jalan nasional di depan Pusat Jajan Kota (Pujako) Pangkalpinang tergenang air saat hujan hingga ketinggian sekitar 10 cm. Dari video yang berdurasi sekitar 46 detik itu diketahui jika genangan air disebabkan adanya proyek pedestrian atau trotoar milik Kementerian PU dan Perumahan.

Saat video tersebut dikonfirmasi ke pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN). Kepala Balai PJN Zepnat Kambu awalnya sempat menyampaikan ucapan terimakasih atas informasi yang disampaikan media ini.
“Siap terimakasih atas infonya. Segera kami TL. Tks,” ujarnya, Selasa (19/11/24).

Namun selang beberapa saat, mantan Kabalai PJN Sorong ini justru berbalik bertanya. “Knp anda krm foto lm kpd sy… …..” tanyanya.

Saat dijelaskan kepadanya, bahwa hal itu dilakukan sebagai upaya konfirmasi untuk perimbangan pemberitaan.

Zepnat Kambu akhirnya mengatakan jika pihaknya telah melakukan penanganan.
“Sudah di lakukan penangganan.
Terimakasih,” ucapnya.

Saat kembali disinggung soal pernyataannya yang terkesan arogan, yang justru berpotensi memantik reaksi media dalam melakukan pengawasan terhadap proyek pedestrian tersebut. Zepnat Kambu tampaknya tak ada beban bahkan dirinya mempersilahkan media ini untuk melakukan pengawasan.
“Silahkan Pak apa yg sy tutupi di proyek itu,” cetusnya.

Kolase, foto lubang saluran air trotoar (kiri) dan petugas dari satker PJN saat memantau lubang penampungan air di trotoar (kanan). Ist

Namun tak lama kemudian, Kabalai PJN Babel yang baru ini kembali menghubungi media ini via video call dengan menunjukkan bagian item perbaikan yang telah dilaksanakan di sekitaran kawasan Pujako Pangkalpinang.
“Ini, kami sudah turun ke lokasi pak. Kondisinya sudah ditangani. Ini lubang (mulud) alur air sudah lebar dan ini tempat penampungan air dari saluran,” kata Zepnat Kambau dalam video callnya seraya menunjukkan item pekerjaan yang dimaksud.

“Jadi, kalau ada informasi soal pekerjaan yang dituding kurang beres. Kami langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi itu,” timpalnya.

Sementara itu, Mikel salah satu pemilik toko di kawasan Pujako mengaku jika video rekaman kejadian air menggenang memang terjadi di depan tokonya.
“Kalau yang video di Tiktok tu di toko sebelah, air sampai masuk ke tokonya. Sekitar dua minggu yang lalu, waktu itu habis hujan lebat, air menggenang sampai banjir masuk,” ungkap Mikel saat dibincangi di tokonya, Selasa (19/11/24) sore.

Mikel menyebut bahwa penyebab air menggenang di jalan lantaran adanya proyek Trotoar Jalan Nasional.
“Kukira proyek trotoar ini lah pak. Soalnya sebelum adanya trotoar ini kan belum pernah banjir masuk ke toko. Lubang trotoar itu kan kecil jadi air saat hujan lebat tak tertampung, akhirnya menggenang hingga sejajar dengan trotoar, ” bebernya.

“Padahal dari awal sewaktu pasangan pipa, kami sudah mengingatkan kalau pasang pipanya yang besar. Termasuk lubang trotoar yang terlalu kecil saat hujan debit airnya kencang sehingga tidak bisa lancar masuknya. Tapi waktu itu tukangnya beralasan itu sudah sesuai perencanaan dari pusat,” katanya.

Lanjut Mikel, kemarin saat hujan debit airnya kencang, lantaran lubang trotoar dan pipa kecil sehingga tidak bisa menampung air hingga meluber ke atas trotoar.
“Tunggu saja nanti kalau hujan lebat, maka ruas jalan di depan itu akan kembali tergenang air,” ucapnya.

Lubang (mulut) saluran air di bawah trotoar yang terlalu kecil diduga salah satu penyebab air menggenang di badan jalan. (BFC)

Ditanya apakah ada penanganan dari pihak satker PJN terkait kondisi tersebut. Dikatakan Mikel, jika sebelumnya pihak PU sudah pernah datang namun hanya sekedar foto-foto tanpa melakukan apa-apa.
“Ada datang tapi cuma ambil foto-foto setelah itu pulang tanpa melakukan penanganan di sekitar area pujako,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh TT (Inisial) seseorang ibu-ibu paruh baya (45) yang menempati toko atau outletnya tergenang air. Menurutnya, akibat debit air yang turun lebih deras dari atas, sedangkan surutnya lama dikarenakan pipa saluran pembuangan yang terpasang di trotoar terlalu kecil.

“Sebelum bangunan trotoar ini, air tidak pernah masuk ke kios kami, apa lagi mengenangi jalan ini. Tetapi, setelah dibangun baru, malah banjir di jalan dan airnya sampai masuk ke kios”, ungkapnya.

Ibu tiga anak ini juga menyayangkan pihak Instansi terkait (BPJN) yang datang ke lokasi banjir, hanya mengambil foto tanpa mau bertanya dengan para pedagang outlet Pujako yang terdampak untuk dimintai keterangan penyebab air tergenang.

“Sebelum banjir banyak pegawai PU yang datang, tetapi mereka hanya ambil foto-foto. Entah untuk apa? Malah pasca banjir mereka tidak terlihat, hingga di telepon orang (PJN, red) pusat yang sejak pukul 7 pagi ngopi disini, baru mereka datang pak. Itu juga mereka datang hanya foto-foto juga. Kan kami yang terdampak. Kenapa tidak mau bertanya, misalnya apa sih penyebab banjir in? Coba bertanya kepada kami, biar tahu apa solusinya,” bebernya.

“Padahal, coba lihat pipa pembuangan itu pak. Apakah bisa lancar airnya turun ke saluran pembuangan? Orang dak sekolah pacak (bisa) berpikir pak,” tukasnya.

“Sedangkan, pembatas jalan tengah itu dibuka (Separator jalan) makin airnya deras masuk dari atas ke depan sini” kesalnya.

Sementara hingga berita ini ditayangkan, Anggoro yang disebut selaku PPK pekerjaan proyek pedestrian saat dikonfirmasi tak kunjung memberikan tanggapannya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *